Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:
Ide (gagasan) => Si SenderPerumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).
Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.
Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.
Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.
Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.
Sumber: this HTML class. Value is https://www.google.c
Selasa, 06 Juni 2017
Pengambilan Keputusan dalam Organisasi
1.Model dalam pengambilan keputusan
A. Model Mixed Scanning
Scanning berarti usaha mencari, mengumpulkan, memproses, menilai, dan menimbang-nimbang informasi dalam kaitannya dengan menjatuhkan pilihan tertentu. Model mixed scanning berarti bahwa setiap kali seorang pengambil keputusan mengahadapi dilemma dalam memilih suatu langkah tertentu, satu keputusan pendahuluan harus dibuat tentang sampai sejauh mana berbagai sarana dan prasarana organisasi akan digunakan untuk mencari dan menilai berbagai fungsi dan kegiatan yang akan dilaksakan. Para ahli berpendapat bahwa, dalam penggunaan model ini keputusan- keputusan yang fundamental dibuat setelah terlebih dahulu melakukan pengkajian terhadap berbagai alternatif yang paling relevan, yang kemudian dikaitkan dengan tujuan dan sasaran organisasi. Unsur-unsur dari pendekatan yang rasional dan incremental digabungkan, dan penggabungan ini dipandang dapat saling isi mengisi, dalam arti kelebihan pendekatan yang rasional memperkuat kelebihan pendekatan yang inkremental.
Model pengamatan terpadu juga memperhitungkan tingkat kemampuan para pembuat keputusan yang berbeda-beda. Secara umum dapat dikatakan, bahwa semakin besar kemampuan para pembuat keputusan untuk memobilisasikan kekuasaannya guna mengimplementasikan keputusan-keputusan mereka, semakin besar keperluannya untuk melakukan scanning dan semakin menyeluruh scanning itu, semakin efektif pengambilan keputusa tersebut. Dengan demikian, model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan moder inkremental dalam proses pengambilan keputusan.
Keputusan ini dimungkinkan membuat keputusan-keputusan besar yang mempunyai dampak jangka panjang, dan juga keputusan-keputusan dengan ruang lingkup terbatas. Mereka dapat menggabungkan kedua perspektif tersebut, yaitu yang berjangka panjang dan luas dengan yang sempit bertahap dengan maksud mencegah mereka membuat keputusan inkremental yang kurang melihat jauh ke depan.
Contohnya : Saat kita memutuskan untuk pindah kerja ( resign ), pasti kita akan berpikir jauh, apakah di tempat kerja yang baru nanti akan lebih baik dari yang sekarang, pastinya kita tidak mau gegabah dengan mengambil keputusan secara cepat, karena dampaknya pasti aka nada penyesalan jika nantinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu kita pasti akan memikirkannya matang-matang dalam membuat keputusan tersebut.
B. Model Heuritis
Pada hakikatnya model ini berarti, bahwa faktor-faktor internal yang terdapat dalam diri seseorang pengambil keputusan lebih berpengaruh dari pada faktor- faktor eksternal. Dengan kata lain, seorang pengambil keputusan lebih mendasarkan keputusannya pada konsep-konsep yang dimilikinya, berdasarkan persepsi sendiri tentang situasi problematic yang dihadapi. Dalam praktek model ini digunakan apabila para pengambil keputusan tidak tersedia kemampuan untuk melakukan pendekatan yang matematikal atau apabila bagi pengambil keputusan tidak tersedia kesempatan untuk memanfaatkan berbagai sumber oraganisasional untuk melakukan pengkajian yang sifatnya kuantitatif.
2. Teknik Pengambilan Keputusan
A. Operation Research
merupakan dengan menggunakan suatu metode-metode scientific (yang terdiri dari teknik-teknik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu maslah tertentu, penerapan dalam teknik ini yaitu usaha inventarisasi.
B. Linear Programming
merupakan dengan memakai rumus-rumus matematik yang disebut juga dengan vector analysis.
C. Gaming War Games
merupakan dengan teori yang biasa dipakai dalam menentukan strategi.
D. Probability
merupakan dengan sebuah teori kemungkinan yang bisa diterapkan pada kalkulasi rasionalitas hal-hal yang tidak normal, dalam mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
E. Rangking and statistical weighting
Yaitu dengan cara:
Menempatkan berbagai faktor yang akan mempengaruhi suatu keputusan akhirmenimbang suatu faktor-faktor yang bisa dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap alternatif.
Didalam hal memilih suatu harus mengambil suatu keputusan yang disebut dengan pengambilan suatu keputusan
Sumber: https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://pipitvanessa.blogspot.com/2015/10/model-model-pengambilan-keputusan.html%3Fm%3D1&ved=0ahUKEwiJ_-u4nanUAhVHvLwKHXodBJwQFggbMAA&usg=AFQjCNFEMJf-vR0Jj5rb0Do0Fy9FdjHPUA
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.gurupendidikan.com/pengertian-macam-dan-5-teknik-pengambil-keputusan-beserta-tujuannya-secara-lengkap/&ved=0ahUKEwjdn4yinqnUAhVGjLwKHawzDaAQFggeMAE&usg=AFQjCNF24F_L0VaamWN9zp7giXnW9R1UNw
A. Model Mixed Scanning
Scanning berarti usaha mencari, mengumpulkan, memproses, menilai, dan menimbang-nimbang informasi dalam kaitannya dengan menjatuhkan pilihan tertentu. Model mixed scanning berarti bahwa setiap kali seorang pengambil keputusan mengahadapi dilemma dalam memilih suatu langkah tertentu, satu keputusan pendahuluan harus dibuat tentang sampai sejauh mana berbagai sarana dan prasarana organisasi akan digunakan untuk mencari dan menilai berbagai fungsi dan kegiatan yang akan dilaksakan. Para ahli berpendapat bahwa, dalam penggunaan model ini keputusan- keputusan yang fundamental dibuat setelah terlebih dahulu melakukan pengkajian terhadap berbagai alternatif yang paling relevan, yang kemudian dikaitkan dengan tujuan dan sasaran organisasi. Unsur-unsur dari pendekatan yang rasional dan incremental digabungkan, dan penggabungan ini dipandang dapat saling isi mengisi, dalam arti kelebihan pendekatan yang rasional memperkuat kelebihan pendekatan yang inkremental.
Model pengamatan terpadu juga memperhitungkan tingkat kemampuan para pembuat keputusan yang berbeda-beda. Secara umum dapat dikatakan, bahwa semakin besar kemampuan para pembuat keputusan untuk memobilisasikan kekuasaannya guna mengimplementasikan keputusan-keputusan mereka, semakin besar keperluannya untuk melakukan scanning dan semakin menyeluruh scanning itu, semakin efektif pengambilan keputusa tersebut. Dengan demikian, model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan moder inkremental dalam proses pengambilan keputusan.
Keputusan ini dimungkinkan membuat keputusan-keputusan besar yang mempunyai dampak jangka panjang, dan juga keputusan-keputusan dengan ruang lingkup terbatas. Mereka dapat menggabungkan kedua perspektif tersebut, yaitu yang berjangka panjang dan luas dengan yang sempit bertahap dengan maksud mencegah mereka membuat keputusan inkremental yang kurang melihat jauh ke depan.
Contohnya : Saat kita memutuskan untuk pindah kerja ( resign ), pasti kita akan berpikir jauh, apakah di tempat kerja yang baru nanti akan lebih baik dari yang sekarang, pastinya kita tidak mau gegabah dengan mengambil keputusan secara cepat, karena dampaknya pasti aka nada penyesalan jika nantinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu kita pasti akan memikirkannya matang-matang dalam membuat keputusan tersebut.
B. Model Heuritis
Pada hakikatnya model ini berarti, bahwa faktor-faktor internal yang terdapat dalam diri seseorang pengambil keputusan lebih berpengaruh dari pada faktor- faktor eksternal. Dengan kata lain, seorang pengambil keputusan lebih mendasarkan keputusannya pada konsep-konsep yang dimilikinya, berdasarkan persepsi sendiri tentang situasi problematic yang dihadapi. Dalam praktek model ini digunakan apabila para pengambil keputusan tidak tersedia kemampuan untuk melakukan pendekatan yang matematikal atau apabila bagi pengambil keputusan tidak tersedia kesempatan untuk memanfaatkan berbagai sumber oraganisasional untuk melakukan pengkajian yang sifatnya kuantitatif.
2. Teknik Pengambilan Keputusan
A. Operation Research
merupakan dengan menggunakan suatu metode-metode scientific (yang terdiri dari teknik-teknik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu maslah tertentu, penerapan dalam teknik ini yaitu usaha inventarisasi.
B. Linear Programming
merupakan dengan memakai rumus-rumus matematik yang disebut juga dengan vector analysis.
C. Gaming War Games
merupakan dengan teori yang biasa dipakai dalam menentukan strategi.
D. Probability
merupakan dengan sebuah teori kemungkinan yang bisa diterapkan pada kalkulasi rasionalitas hal-hal yang tidak normal, dalam mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.
E. Rangking and statistical weighting
Yaitu dengan cara:
Menempatkan berbagai faktor yang akan mempengaruhi suatu keputusan akhirmenimbang suatu faktor-faktor yang bisa dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap alternatif.
Didalam hal memilih suatu harus mengambil suatu keputusan yang disebut dengan pengambilan suatu keputusan
Sumber: https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://pipitvanessa.blogspot.com/2015/10/model-model-pengambilan-keputusan.html%3Fm%3D1&ved=0ahUKEwiJ_-u4nanUAhVHvLwKHXodBJwQFggbMAA&usg=AFQjCNFEMJf-vR0Jj5rb0Do0Fy9FdjHPUA
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.gurupendidikan.com/pengertian-macam-dan-5-teknik-pengambil-keputusan-beserta-tujuannya-secara-lengkap/&ved=0ahUKEwjdn4yinqnUAhVGjLwKHawzDaAQFggeMAE&usg=AFQjCNF24F_L0VaamWN9zp7giXnW9R1UNw
Proses Mempengaruhi Berlangsung
Proses Mempengaruhi Dapat Berlangsung
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
• Orang yang mempengaruhi (0)
• Metode mempengaruhi (→)
• Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Metode mempengaruhi
• Kekuatan fisik
• Penggunaan sanksi (positif/negatif)
• Keahlian
• Kharisma (daya tarik)
DaerahPengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan
• Antara perseorangan
• Kelompok dengan seseorang
• Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
• Analisis French-Raven
• Analisis Etzioni
• Analisis Nisbel
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam organisasi. Kompetensi komunikasi yang baik antar karyawan akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi menjadi semakin baik dan sebaliknya. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik korelasional untuk melukiskan secara sistematis, faktual, dan cermat dan berusaha memberikan gambaran tentang apa saja yang ada hubungannya dengan penelitian kemudian menganalisanya untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi.
Sumber: https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://widdhaasri.blogspot.com/2013/05/proses-mempengaruhi-dapat-berlangsung.html%3Fm%3D1&ved=0ahUKEwiroqXMnKnUAhUBxbwKHQwZB6IQFggbMAA&usg=AFQjCNGMMs69fwYfk-84HG6XOrLthv74yA
Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
• Orang yang mempengaruhi (0)
• Metode mempengaruhi (→)
• Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Metode mempengaruhi
• Kekuatan fisik
• Penggunaan sanksi (positif/negatif)
• Keahlian
• Kharisma (daya tarik)
DaerahPengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan
• Antara perseorangan
• Kelompok dengan seseorang
• Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
• Analisis French-Raven
• Analisis Etzioni
• Analisis Nisbel
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam organisasi. Kompetensi komunikasi yang baik antar karyawan akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi menjadi semakin baik dan sebaliknya. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik korelasional untuk melukiskan secara sistematis, faktual, dan cermat dan berusaha memberikan gambaran tentang apa saja yang ada hubungannya dengan penelitian kemudian menganalisanya untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi.
Sumber: https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://widdhaasri.blogspot.com/2013/05/proses-mempengaruhi-dapat-berlangsung.html%3Fm%3D1&ved=0ahUKEwiroqXMnKnUAhUBxbwKHQwZB6IQFggbMAA&usg=AFQjCNGMMs69fwYfk-84HG6XOrLthv74yA
Analisis Organisasi Two Way Traffic
Contoh organisasi yang menggunakan two way traffic adalah organisasi PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)
A. One Way Traffic
Komunikasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang yang mengirim berita tidak bermaksud menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerima secara langsung.
Contoh : Perintah atasan ke bawahan
B. Two Way Traffic
Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua belah pihak sama - sama aktif dalam memberikan tanggapan, komunikator, dan komunikan sama - sama aktif merespon, berinteraksi, dan bereaksi.
Contoh : Hubungan antara sesama teman atau karyawan dalam tingkatan struktur yg sama
Macam-Macam Komunikasi yang di terapkan di Organisasi PKK adalah :
A. Komunikasi Langsung
Komunikasi yang dilakukan dalam penyampaian berita, laporan maupun perintah antara si pengirim berita (komunikator) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung, respon atau umpan balik diterima pada saat itu juga.
B. Komunikasi Tidak Langsung
Penyampaian berita tidak dilakukan secara langsung hanya melalui orang lain ataupun secara tertuli dengan menyebarkan selebaran tentang jadwal posyandu yg akan di laksanakan.
C. Komunikasi Formal
Komunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan atau tingkatan dalam struktur organisasi. Kalau disampaikan dari atasan ke bawahan biasannya dalam bentuk perintah dan apabila dari bawahan ke atasan biasannya berbentuk laporan.
D. Komunikasi Informal
Aliran komunikasi yang terjadi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi disebut dengan " The Grapevine " biasannya disebarkan melalui desas - desus atau kabar angin dari mulut ke mulut.
Saluran Komunikasi FormalA. Aliran Vertikal
Aliran ini mencakup seluruh transaksi yang meliputi aliran informasi ke bawah maupun ke atas yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi.
Aliran Komunikasi Vertikal Ke Bawah Dapat Berbentuk :1. Rantai perintah
2. Desas - desus
3. Serikat pekerja
4. Plakat dan papan nama
5. Majalah dan perusahaan
6. Surat pada karyawan
7. Buku petunjuk karyawan
8. Kontak Informasi
9. Sistem pengeras suara
10. Kertas terima gaji
11. Laporan tahunan
12. Pertemuan kelompok
Gerakan informasi ke atas melalui tingkatan - tingkatan hirarki organisasional paling sering berbentuk umpan balik pelaksanaan kerja dan secara mendasar dihubungkan dengan fungsi pengawasan. Secara lebih rinci Aliran komunikasi vertikal ke atas dapat berbentuk :
1. Kontak tatap muka
2. Pertemuan kelompok
3. Daftar pertanyaan kerja
4. Surat susulan
5. Pemberian saran
6. Wawancara
7. Mata - mata karyawan
8. Serikat pekerja
9. Desas - desus
10. Kebijakan pintu terbuka
B. Horizontal (Lateral)
Komunikasi ini mencakup seluruh penyampaian informasi yang mengalir secara lateral dalam suatu organisasi yaitu komunikasi antara bagian kelompok kerja yang sama tingkatan atau kelompok yang mempunyai kedudukan status atau derajat.
C. Aliran Diagonal
Aliran ini mencakup seluruh transmisi antara aliran vertikal dan horizontal contohnya adalah bagaimana terjadi interaksi antara manajer dengan para anggota staff dan unit - unit pelayanan.
RUMUS J E WALTERS
Administration is the process of planning, organizing, managing, apraising and controlling at enterprise (J.E. Walters, 1959).
Menurut J.E.Walters kita dapat mencari jumlah arus tata hubungan yang terjadi kalau penambahan orang terus terjadi.
Rumus J.E.Walters Dalam Mencari Jumlah Arus Adalah R = N (N-1)1. R = Relasi
2. N = Jumlah orang dalam organisasi atau anggota organisasi.
Dari data diatas R = 4 (4-1)
R = 12
Sedangkan Untuk Mencari Saluran Komunikasi SK = N (N-1) / 2Jumlah SK = 4 (4-1) / 2
SK = 12 / 2
= 6 Saluran
Sumber:this HTML class. Value is https://www.google.c
Langganan:
Postingan (Atom)