Hambatan yang timbul dalam perencanaan, yaitu :
1. Tujuan yang tidak tepat
2. System kompensasi yang tidak tepat
3. Lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis
4. Kondisi persaingan yang semakin tajam
5. Tidak memahami organisasi yang semakin dinamis
6. Terjadi konflik internal organisasi antara manajemen dan buruh
Salah satu cara mengatasi hambatan perencanaan adalah dengan memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan. Hendaknya rencana dan tujuan yang dibuat oleh manajemen puncak dikomunikasikan ke bawah dan melibatkan manajemen bawah dalam proses pengambilan keputusan. Komunikasi dan partisipasi dapat meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan perencanaan.
Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dan tujuan yang lebih rendah, hendaknya dijaga. Karena merupakan proses yang dinamis, perbaikan dan revisi perlu dilakukan melalui interval waktu yang pendek.
Sistem kompensasi yang tepat akan mendorong penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Sistem reward yang tepat dan layak akan mendorong perilaku seseorang dalam bertindak dan mengambil risiko sekaligus mendorong kreatifitas.
Sistem informasi dapat pula membantu pencapaian efektifitas perencanaan.Alat ini diharapkan dapat meminimalkan tingkat risiko dan ketidakpastian hasil yang ada. Penyelesaian suatu hasil akan mendorong kepercayaan diri manajemen dan kemauan menerima rencana baru yang semakin tinggi. Konsekuensi negative yang mungkin timbul dari perencanaan perlu diantisipasi.
● Job Rekruitmen yang semu ( artificial )
Munculnya permasalahan job rekruitmen yang semu ini ialah sering dihilangkannya “ resume “ dari lamaran yang telah memenuhi kualifikasi pekerjaan oleh manajer ini, keadaan seperti ini jelas sekali akan merugikan organisasi, karena telah menyia-nyiakan sumber daya yang potensial. Oleh karenanya suatu organisasi haruslah selalu berorientasi kepada tujuan ( goal ) dan tidak perlu menghiraukan faktor-faktor umur, jenis kelamin atau kewarga negaraan/ etnis pribumi. Job requirements yang semu ini adalah sesuatu yang disukai, meskipun sebenarnya tidak diperlukan. Bahkan banyak daripadanya yang bersifat ilegal. Semuanya cenderung untuk mengurangi penawaran lamaran-lamaran yang berkualitas serta memboroskan waktu, dan uang yang dibutuhkan untuk mengisi suatu jabatan/ pekerjaan.
Oleh karenanya, para profesional dibidang manajemen sumber daya manusia mutlak penting mengenali berbagai sumber tersebut dengan setepat-tepatnya, karena dengan demikian terdapat jaminan bahwa tenaga kerja yang memenuhi persyaratan dan kebutuhan organisasi diperoleh dengan biaya, waktu dan tenaga dengan serendah mungkin.
SOLUSI PERMASALAHAN
Untuk itu solusi dari permasalahan tersebut yang berkaitan dengan proses Rekruitmen menurut pendapat kami meliputi :
A. Identifikasi Spesifikasi pekerjaan
● Identifikasi spesifikasi kegiatan-kegiatan kerja.
● Persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk menopang kegiatan-kegiatan kerja.
● Menetapkan Record ( pendapatan ) yang bersifat aplikatif dengan kegiatan-kegiatan kerja yang telah ditetapkan ( alur kegiatan kerja )
● Melakukan pemeriksaan ( screening ) dalam kaitannya dengan aplikasi-aplikasi kerja yang akan dilaksanakan.
● Melakukan kegiatan testing dan interview ( wawancara ).
● Melakukan tes fisik ( kesehatan ) pegawai / calon pegawai.
● Koordinasi internal organisasi berkaitan dengan kebutuhan akan personalia, termasuk penyusunan kegiatan promosi.
● Menetapkan besaran gaji dan tunjangan-tunjangan yang terkait dengan kesejahteraan pegawai.
● Penyusunan jabatan untuk para pekerja baik yang lama maupun yang baru , dilengkapi tugas dan tanggungjawabnya.
B. Berkaitan dengan Perencanaan Organisasi dan Staffing
● Rekruitmen harus disesuaikan dengan karakter organisasi dan besaran organisasi ( skala organisasi )
● Semakin besar skala organisasi maka lingkup kegiatan rekruitmen menjadi komplek sekali
● Tekanan organisasi yang ber skala besar ditandai oleh spesialisasi.
● Rekruitmen pada dasarnya tidak merupakan tanggungjawab satu manajer saja, namun melibatkan manajer yang lainya yang membutuhkan sumber daya manusia.
● Rekruitmen berskala besar ditangani oleh staf yang berskala besar, dan testing dilakukan secara kelompok.
● Manajer melakukan ketentuan rekruitmen sesuai ketentuan staffing, secara committed mereka menetapkan kebutuhan akan pegawai baru dan bertumpu pada tuntutan organisasi.
● Bila rekruitmen berskala sangat besar, maka dapat dilaksanakan oleh suatu komite organisasi yang bersifat terpisah.
C. Berkaitan denga seleksi
Maka petugas yang menangani seleksi tersebut diwajibkan memiliki penguasaan pengetahuan diantaranya yaitu :
● Memahami organisasi ditempat dia bekerja
● Memahami karakteristik pegawai / calon pegawai dari berbagai tingkatan.
● Ketrampilan dan study banding untuk melakukan seleksi.
● Memahami cara untuk menempatkan kandidat yang tepat untuk satu jabatan.
Sumber : HYPERLINK "http://sofaada.blogspot.co.id/2015/12/tugas-manajemen-sumber-daya-manusia.html" http://sofaada.blogspot.co.id/2015/12/tugas-manajemen-sumber-daya-manusia.html
http://audidhanisya.blogspot.co.id/2016/01/makalah-perencanaan-sumber-daya-manusia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar