Rabu, 26 Juli 2017

Perbedaan Organisasi Zaman Dahulu dan Sekarang

Sejarah organisasi di indonesia pada zaman penjajahan adalah 

Organisasi militer  yaitu organisasi yang dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer guna mempertahankan wilayah Indonesia, misalnya prajurit tentara. Dalam organisasi ini, pelatihan kemiliteran sangat ditekankan.


Organisasi semi militer adalah organisasi yang tidak dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer, namun lebih bersifat ke keamanan dan ketertiban serta kecenderungan untuk kesejahteraan rakyat. Pelatihan dibidang kemiliteran tetap ada, namun tidak begitu ditekankan.



Organisasi Masa Kini


Budaya organisasi adalah keseluruhan kepercayaan (beliefs) dan nilai-nilai (values) yang tumbuh dan berkembang dalam suatu organisasi, menjadi dasar berpikir, berperilaku dan bertindak dari seluruh insan organisasi, serta diturunkan dari satu generasi ke generasi insan organisasi tersebut.Meski telah disadari bahwa budaya organisasi bersifat dinamik dan pluralistic, perdebatan tentang apakah budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan masih terjadi. Pandangan pertama yang diwakili oleh Gagliardi menyatakan bahwa budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan. Argumentasi yang digunakan adalah bahwa budaya organisasi merupakan komponen illusive yang menyatu dalam diri setiap orang pada dataran yang paling mendasar (alam bawah sadar), sehingga untuk merubah budaya organisasi membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana alam bawah sadar terbentuk dan berfungsi serta memungkinkan akan menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.Pandangan kedua menyatakan bahwa budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan. Pandangan ini terpecah menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu pendapat bahwa perubahan budaya organisasi sangat bergantung kemauan para eksekutif dan pendapat yang mengatakan bahwa perubahan hanya mungkin dilakukan jika memenuhi syarat-syarat tertentu, misalnya kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya perubahan budaya organisasi.  Sementara ada pandangan yang lebih moderat dalam mensikapi terjadinya perdebatan ini, yaitu pandangan yang tidak mempertentangkan apakah budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan ataukah tidak, tetapi lebih menekankan tentang bagaimana, kapan dan dalam keadaan apa sebaiknya budaya organisasi diubah. Diantara kondisi lingkungan yang memerlukan perubahan antara lain terjadinya krisis organisasi, pergantian kepemimpinan dan pembentukan organisasi baru.Peranan budaya organisasi ini dapat sebagai daya dorong yang efektif dalam mencapai tujuan sesuai visi dan misi organisasi. Budaya organisasi yang efektif dilaksanakan dalam suatu organisasi dapat: 
a) Menyatukan cara berpikir, berperilaku dan bertindak seluruh insan organisasi.
b) Mempermudah penetapan dan implementasi visi, misi dan strategi dalam organisasi, 
c) Memperkuat organisasisama tim dalam organisasi, menghilangkan friksi-friksi internal yang timbul, 
d) Memperkuat ketahanan dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal. Organisasi remaja saat kini seperti , organisasi / perkumpulan skate , perkumpulan dance , perkumpulan dalam bidang olah raga dan lain lain .



Sumber:
this HTML class. Value is http://sukasukaalda.




 


Tipe - Tipe Kepemimpinan

Tipe - Tipe Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, baik bawahan maupun kelompok untuk bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan

Tipe kepemimpinan atau gaya kepemimpinan      :

1.Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator)

Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah)

Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam Husein, Husni Mubarak dan lain-lain

2.Tipe Demokratis

Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.

Contoh pemimpin demokratis adalah John F Kennedy, Mahatma Gandhi dan lain-lain

3.Tipe Kharismatik

Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara, berjalan maupun bertindak.

            Contoh pemimpin kharismatikadalah Nelson Mandela, John F Kennedy, Martin Luther King, Soekarno dan lain-lain

4.Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya. Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan

Contoh pemimpin paternalistik adalah seorang guru

5.Tipe Militeristik

Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem komando dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah. Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.

Contoh pemimpin militeristik adalah Soeharto

6.Tipe Laissez-Faire

Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka membiarkan bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya dengan baik.





Sumber:

this HTML class. Value is https://www.google.c











Sejarah Perkembangan Organisasi

Sejarah Perkembangan Organisasi

PERKEMBANGAN ORGANISASI
Perkembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

Sejarah Pengembangan Organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang
a.Pelatihan laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari organisasi.
b.Umpan balik survei, antara individu saling bekerja sama
c.Riset tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.
d.Produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji sebelumnya,serta
e.Perubahan strategik.

Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.

Teori Organisasi Klasik

            Teori klasik kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 18).

            Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas.

            Dalam teori organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-factor lain bila orang-orang bekerja sama.


Teori Klasik

Teori klasik ini berkembang dalam 3 aliran, yaitu :

1.      Teori Birokrasi

Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.

Karakteristik dalam birokrasi menurut Max eber :

a.       Pembagian kerja yang jelas.

b.      Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.

c.       Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi.

d.      Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja.

e.       Sistem aturan yang mencangkup Hak dan Kewajiban posisi para pemegang jabatan.

f.       Hubungsn antar pribadi yang bersifat impersonal.


2.      Teori Administrasi

Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.

Henri Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori ini, yaitu :

a.       Pembagian kerja / Division of Work

b.      Wewenang dan tanggung jawab

c.       Disiplin

d.      Kesatuan perintah

e.       Kesatuan pengarahan

f.       Mendahulukan epentingan umum daripada kepentingan pribadi

g.      Balas jasa

h.      Sentralisasi

i.        Rantai scalar

j.        Aturan

k.      Keadilan

l.        Kelanggengan personalia

m.     Inisiatif

n.      Semangat korps


3.      Manajemen Ilmiah

Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor tahun 1900. Ada beberapa pendapat tentang manajemen ilmiah, salah satunya adalah mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.

Taylor mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:

a.Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.

b.Mengadakan seleksi, latihan-latihan pengembangan para karyawan secara ilmiah.

c.Pengembangan ilmu kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.

d.Untuk mancapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan.

Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasi formal. Dalam organisasi formal ada 4 unsur pokok yg selalu muncul, yaitu :

a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan dan kepemimpinan

Menurut para pengikut aliran teori klasik, adanya suatu organisai formal sangat tergantung pada 4 kondisi pokok, yaitu :

a.       Kekuasaan
b.      Saling melayani
c.       Doktrin
d.      Disiplin


Tori Organisasi Neoklasik

Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterber.

Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932

 Yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi danmerupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi. Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :

a.       [artisipasi
b.      Perluasan kerja
c.       Manajemn bottom-up


Teori Organisasi Modern

Teori modern biasanya disebut uga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.

Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya :

a.Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical.
b.Teori modern menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebuh dinamis danlebih banyak variable yang dipertimbangkan.

Teori modern menujukkan 3 kegiatan proses hubungan universal yang selalu mncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu :

a.       Komunikasi
b.       Konsep keseimbangan
c.        Proses pengambilan keputusan


Tujuan Perkembangan Organisasi :
a.Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staff anggota organisasi.
b. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka.
c.Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
d.Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri.