Kamis, 30 November 2017

Pendekatan Pengembangan Sistem

Pendekatan Pengembangan Sistem

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu Pendekatan Klasik, Pendekatan Terstruktur, Pendekatan Dari Bawah Ke Atas, Pendekatan Dari Atas Ke Bawah.

A) PendekatanKlasik

Pendekatan Klasik (classical approach) disebut juga dengan Pendekatan Tradisional (traditional approach) atau Pendekatan Konvensional (conventional approach). Metodologi Pendekatan Klasik mengembangkan sistem dengan mengikuti tahapan-tahapan pada System Life Cycle. Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan akan berhasil bila mengikutitahapanpadaSystemLifeCycle. Permasalahan-permasalahan yang dapat timbul pada Pendekatan Klasik adalah sebagai berikut :
● Pengembangan perangkat lunak akan menjadi sulit
Pendekatan klasik kurang memberikan alat-alat dan teknik-teknik di dalam mengembangkan sistem dan sebagai akibatnya proses pengembangan perangkat lunak menjadi tidak terarah dan sulit untuk dikerjakan oleh pemrogram. Lain halnya dengan pendekatan terstruktur yang memberikan alat-alat seperti diagram arus data (data flow diagram), kamus data (data dictionary), tabel keputusan (decision table). diagram IPO, bagan terstruktur (structured chart) dan lain sebagainya yang memungkinkan pengembangan perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut

● Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem akan menjadi mahal
Mahalnya biaya perawatan pada pendekatan sistem klasik disebabkan karena dokumentasi sistem yang dikembangkan kurang lengkap dan kurang terstruktur. Dokumentasi ini merupakan hasil dari alat-alat dan teknik -teknik yang digunakan. Karena pendekatan klasik kurang didukung oleh alat-alat dan teknik-teknik, maka dokumentasi menjadi tidak lengkap dan walaupun ada tetapi strukturnya kurang jelas, sehingga pada waktu pemeliharaan sistem menjadi kesulitan.
● Kemungkinan kesalahan sistem besar
Pendekatan klasik tidak menyediakan kepada analis sistem cara untuk melakukan pengetesan sistem, sehingga kemungkinan kesalahankesalahan sistem akan menjadi lebih besar.
● Keberhasilan sistem kurang terjamin
Penekanan dari pendekatan klasik adalah kerja dari personil-personil pengembang sistem, bukan pada pemakai sistem, padahal sekarang sudah disadari bahwa dukungan dan pemahaman dari pemakai sistem terhadap sistem yang sedang dikembangkan merupakan hal yang vital untuk keberhasilan proyek pengembangan sistem pada akhirnya. Mulai awal tahun 1970 muncul suatu pendekatan baru disebut dengan Pendekatan Terstruktur. Pendekatan ini pada dasarnya mencoba menyediakan kepada analis sistem dengan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem disamping tetap mengikuti ide dari system life cycle.

B) Pendekatan terstruktur(StructuredApproach) Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan teknikteknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Beberapa metodologi pengembangan sistem yang terstruktur telah banyak yang diperkenalkan baik dalam buku-buku, maupun oleh perusahaan-perusahaan konsultan pengembang sistem.
Metodologi ini memperkenalkan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem yang terstruktur. Konsep pengembangan sistem terstruktur bukan merupakan konsep yang baru. Teknik perakitan di pabrik-pabrik dan perancangan sirkuit untuk alat-alat elektronik adalah dua contoh baru konsep ini yang banyak digunakan di industri-industri. Konsep ini memang relatif masih baru digunakan dalam mengembangkan sistem informasi untuk dihasilkan produk sistem yang memuaskan pemakainya. Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan permasalahan yang kompleks dalam organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat pada waktunya, sesuai dengan anggaran biayanya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik (bebas kesalahan).
•DariBawahKeAtas(Bottom-upApproach) Pendekatan ini dimulai dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan-kebutuhan untuk menangani transaksi dan naik kelevel atas dengan merumuskan kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut. Pendekatan ini ciri-ciri dari pendekatan klasik. Pendekatan dari bawah ke atas bila digunakan pada tahap analisis sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu, informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
•PendekatanDariAtasKeBawah(Top-downApproach) Pendekatan Dari Atas Ke Bawah (Top-down Approach) dimulai dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan kebijaksanaan organisasi. Langkah selanjutnya dari pendekatan ini adalah dilakukannya analisis kebutuhan informasi. Setelah kebutuhan informasi ditentukan, maka proses turun kepemrosesan transaksi, yaitu penentuan output, input, basis data, prosedur-prosedur operasi dan kontrol. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri pendekatan terstruktur. Pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analis sistem disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang perlu diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi yang dibutuhkan.
PendekatanSepotong(piecemealapproach) Pengembangan yang menekankan pada suatu kegiatan/aplikasi tertentu tanpa memperhatikan posisinya di sistem informasi atau tidak memperhatikan sasaran organisasi secara global (memperhatikan sasaran dari kegiatan atau aplikasi itu)
● Pendekatan Sistem (systemsapproach) Memperhatikan sistem informasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing-masing kegiatan/aplikasinya dan menekankan sasaran organisasi secara global.
● Pendekatan Sistem menyeluruh(total-systemapproach)
Pendekatan pengembangan sistem serentak secara menyeluruh, sehingga menjadi sulit untuk dikembangkan (ciri klasik).
● Pendekatan Moduler(modularapproach) Pendekatan dengan memecah sistem komplek menjadi modul yang sederhana, sehingga sistem lebih mudah dipahami dan dikembangkan, tepat waktu, mudah dipelihara (ciri terstruktur)
● Lompatan jauh(greatloopapproach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi canggih, sehingga mengandung resiko tinggi, terlalu mahal, sulit dikembangkan karena terlalu komplek.
● Pendekatan Berkembang (evolutionaryapproach) Pendekatan yang menerapkan teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan saja dan terus dikembangkan untuk periode berikutnya mengikuti kebutuhan dan teknologi yang ada.

Sumber : http://blogstudent.mb.ipb.ac.id/2015/01/10/tugas-sim-pengembangan-sistem-informasi-secara-insourching-dan-outsourching/

Hambatan Dalam Perencanaan dan Cara Mengatasinya

Hambatan Dalam Perencanaan dan Cara Mengatasinya

Hambatan yang timbul dalam perencanaan, yaitu :
1. Tujuan yang tidak tepat
2. System kompensasi yang tidak tepat
3. Lingkungan eksternal yang kompleks dan dinamis
4. Kondisi persaingan yang semakin tajam
5. Tidak memahami organisasi yang semakin dinamis
6. Terjadi konflik internal organisasi antara manajemen dan buruh
Salah satu cara mengatasi hambatan perencanaan adalah dengan memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan. Hendaknya rencana dan tujuan yang dibuat oleh manajemen puncak dikomunikasikan ke bawah dan melibatkan manajemen bawah dalam proses pengambilan keputusan. Komunikasi dan partisipasi dapat meningkatkan komitmen dalam pelaksanaan perencanaan.
Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dan tujuan yang lebih rendah, hendaknya dijaga. Karena merupakan proses yang dinamis, perbaikan dan revisi perlu dilakukan melalui interval waktu yang pendek.
Sistem kompensasi yang tepat akan mendorong penetapan tujuan dan perencanaan yang efektif. Sistem reward  yang tepat dan layak akan mendorong perilaku seseorang dalam bertindak dan mengambil risiko sekaligus mendorong kreatifitas.
Sistem informasi dapat pula membantu pencapaian efektifitas perencanaan.Alat ini diharapkan dapat meminimalkan tingkat risiko dan ketidakpastian hasil yang ada. Penyelesaian suatu hasil akan mendorong kepercayaan diri manajemen dan kemauan menerima rencana baru yang semakin tinggi. Konsekuensi negative yang mungkin timbul dari perencanaan perlu diantisipasi.
● Job Rekruitmen yang semu ( artificial )
Munculnya permasalahan job rekruitmen yang semu ini ialah sering dihilangkannya “ resume “ dari lamaran yang telah memenuhi kualifikasi pekerjaan oleh manajer ini, keadaan seperti ini jelas sekali akan merugikan organisasi, karena telah menyia-nyiakan sumber daya yang potensial. Oleh karenanya suatu organisasi haruslah selalu berorientasi kepada tujuan ( goal ) dan tidak perlu menghiraukan  faktor-faktor umur, jenis kelamin atau kewarga negaraan/ etnis pribumi. Job requirements yang semu ini adalah sesuatu yang disukai, meskipun sebenarnya tidak diperlukan. Bahkan banyak daripadanya yang bersifat ilegal. Semuanya cenderung untuk mengurangi penawaran lamaran-lamaran yang berkualitas serta memboroskan waktu, dan uang yang dibutuhkan untuk mengisi suatu jabatan/ pekerjaan.
Oleh karenanya, para profesional dibidang manajemen sumber daya manusia mutlak penting mengenali berbagai sumber tersebut dengan setepat-tepatnya, karena dengan demikian  terdapat jaminan bahwa tenaga kerja yang memenuhi persyaratan dan kebutuhan organisasi diperoleh dengan biaya, waktu dan tenaga dengan serendah mungkin.

SOLUSI PERMASALAHAN
Untuk itu solusi dari permasalahan tersebut yang berkaitan  dengan proses Rekruitmen menurut pendapat kami meliputi :
A. Identifikasi Spesifikasi pekerjaan
● Identifikasi spesifikasi kegiatan-kegiatan kerja.
● Persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk menopang kegiatan-kegiatan kerja.
● Menetapkan Record ( pendapatan ) yang bersifat aplikatif dengan kegiatan-kegiatan kerja yang telah ditetapkan ( alur kegiatan kerja )
● Melakukan pemeriksaan ( screening ) dalam kaitannya dengan aplikasi-aplikasi kerja yang akan dilaksanakan.
● Melakukan kegiatan testing dan interview ( wawancara ).
● Melakukan tes fisik ( kesehatan ) pegawai / calon pegawai.
● Koordinasi internal organisasi berkaitan dengan kebutuhan akan personalia, termasuk penyusunan kegiatan promosi.
● Menetapkan besaran gaji dan tunjangan-tunjangan yang terkait dengan kesejahteraan pegawai.
● Penyusunan jabatan untuk para pekerja baik yang lama maupun yang baru , dilengkapi tugas dan tanggungjawabnya.

B. Berkaitan dengan Perencanaan Organisasi dan Staffing

● Rekruitmen harus disesuaikan dengan karakter organisasi dan besaran organisasi ( skala organisasi )
● Semakin besar skala organisasi maka lingkup kegiatan rekruitmen menjadi komplek sekali
● Tekanan organisasi yang ber skala besar ditandai oleh spesialisasi.
● Rekruitmen pada dasarnya tidak merupakan tanggungjawab satu manajer saja, namun melibatkan manajer yang lainya yang membutuhkan sumber daya manusia.
● Rekruitmen berskala besar ditangani oleh staf yang berskala besar, dan testing dilakukan secara kelompok.
● Manajer melakukan ketentuan rekruitmen sesuai ketentuan staffing, secara committed mereka menetapkan kebutuhan akan pegawai baru dan bertumpu pada tuntutan organisasi.
● Bila rekruitmen berskala sangat besar, maka dapat dilaksanakan oleh suatu komite organisasi yang bersifat terpisah.

C. Berkaitan denga seleksi

Maka petugas yang menangani seleksi tersebut diwajibkan memiliki penguasaan pengetahuan diantaranya yaitu :
● Memahami organisasi ditempat dia bekerja
● Memahami karakteristik pegawai / calon pegawai dari berbagai tingkatan.
● Ketrampilan dan study banding untuk melakukan seleksi.
● Memahami cara untuk menempatkan kandidat yang tepat untuk satu jabatan.



Sumber :  HYPERLINK "http://sofaada.blogspot.co.id/2015/12/tugas-manajemen-sumber-daya-manusia.html" http://sofaada.blogspot.co.id/2015/12/tugas-manajemen-sumber-daya-manusia.html
http://audidhanisya.blogspot.co.id/2016/01/makalah-perencanaan-sumber-daya-manusia.html

Selasa, 14 November 2017

Analisis Manajemen pada PT Aqua Golden Mississipi Tbk

PT Aqua Golden Mississippi Tbk.

    PT AQUA Golden Mississipi didirikan pada tahun 1973 oleh bapak Tirto Utomo. Sebagai produsen dan pelopor air minum dalam kemasan (AMDK) di Indonesia. Ide mendirikan AMDK lahir ketika beliau bertugas menjamu tamu dari Amerika Serikat saat menjadi pegawai Pertamina. Pada saat itu para tamu dari Barat mengalami diare karna tidak terbiasa meminum air yang direbus tapi air yang disterilkan. Dari situlah muncul ide untuk membuat air yang disterilkan dan dalam kemasan. Ia dan saudara-saudara nya mulai mempelajari cara memproses AMDK  di thailand.

    Tirto mendirikan pabrik pertamanya di pondok Ungu Bekasi yang diberi nama PT Golden mississippi dengan hasil produksi 6 juta liter pertahun. Pertama kali diproduksi AMDK masih menggunakan botol kaca 950ml dengan harga 75 rupiah pada saat itu.

    Setelah berjalan 30tahun AQUA memiliki 14 pabrik di indonesia. Instalasi pemroses AQUA group memiliki kapasitas gabungan 485 juta liter pertahun. AQUA mengeksport hasil produksi ke Singapura, Malaysia, Philipina dan Australia. PT ini menggunakan sistem manajemen POAC yaitu Planning Organizing Actuating dan Controling.

I. PLANNING

    Dalam melaksanakan kegiatan usahanya Tirto menanamkam pada karyawannya bahwa 60% dari apa yang mereka jual adalah pelayanan. Oleh karena itu menjadikan AQUA group menjadi perusahaan AMDK terbesar dikawasan Asia-Pasifik.
Walapun pada awal mula nya merasa pesimis karna idenya yang banyak di remehkan. Akan tetapi tekadnya bahwa setiap orang dapat memperoleh minuman air yang bersih dan praktis, menjadikan AQUA sebagai perusahaan  AMDK dengan teknologi yang melampaui perusahaan di Amerika dan Eropa.


II. ORGANIZING

   AQUA di organisasikan secara pengendalian terpusat dari operasi yang desentralisasi. Kebayakan produksi dan distribusi ditangani anak perusahaan atau pemegang lisensi. Perusahaan keluarga relatif kecil dengan tiga lapis manajemen yaitu:
- Pelaksana (delapan pimpinan)
- Manajerial (23 manajer)
- Pengawasan (80 pengawas dan petugas lapangan)
   PT AQUA Golden Mississippi adalah anggota dari AQUA group, koleksi perusahaan dengan kepemilikan silang dimana Tirto pemegang utama. Kelompok ini memusatkan diripada produksi dan distribusi air dalam botol. Salah satu anggota AQUA group adalah VIT. Pabrik AQUA di jawa barat memenuhi 65% produksi lokal dan 10% eksport, sedangakan pabrik di luar jawa barat memproduksi 25% penjualan. Dibawah manajemen lisensi AQUA menerima penghasilan non air dari lisesnsi yang membayar upah bantuan manajemen dan bunga pada pendapatan. Pendapatab non air yang lain termasuk sewa kantor dan permesinan dari PT Wirabuana Intrent, distributor tunggal untuk AQUA di Indonesia.
    PT AQUA golden mississipi melakukan program untuk karyawan guna meningkatan keahlian karyawannya.


III. ACTUATING

   Idenya adalah menyalurkan air minum yang diproduksinya melalui pipa ke pengusaha pembotolan swasta untuk dikemas dan di distribusi ke saluran pengecer. Dalam iklannya AQUA menekankan asal dari air dan proses produksinya. Air yg mereka dapatkan adalah "sumber air yang mengalir", bukan diproses dari air tanah yang di pompa. Tidak ada bahan kimia, mineral atau penyedap yang ditambahkan, karena alat oengangkut air yaitu truk truk yg digunakan tebuat dsri baja tahan karat. Masyarakan Indonesia juga cenderung memebeli air minum kemasan karna lebih praktis. Dalam sosialisainya AQUA menggunakan promosi melalui iklan baik di media cetak dan elektronik. Trik lain yg digunakan adalah menjadi sponsor di berbagai kegiatan.


IV. CONTROLING

    Pengawasan mutu adalah hal yang paling penting di AQUA. Perusahaan ini memiliki laboratorium modern untuk menguji produk dan didukung oleh ahli fisika, kimia dan mikrobiologi yang mengawasi. Kemasan AQUA di design dgn cara PET yang telah terstandar. Dalam pendistribusian nya AQUA menyelenggarakan  pelatihan dan pemeriksaan dilapangan untuk memastikan bahwa pedagang kecil menengah tidak melakukan pencemaran pada produk. AQUA juga aktif dalam riset pengembangan untuk bahan kemasan baru dan teknologi terbaru.



https://googleweblight.com/?lite_url=https://andyseptianwibisono.wordpress.com/2013/06/25/tugas-manajemen-strategik-pt-aqua-golden-mississippi-tbk/&ei=NbLF3jmb&lc=id-ID&s=1&m=709&host=www.google.co.id&ts=1510650661&sig=ANTY_L1D2wthgj7AsGHDNO5xAs2126u8QQ

Tipe - Tipe Pengambilan Keputusan

Tipe-tipe proses pengambilan keputusan

Tipe Pengambilan keputusan ( Decision making) : adalah tindakan manajemen dalam pemilihan alternative untuk mencapai sasaran.

Keputusan dibagi dalam 3 tipe :

1.      Keputusan terprogram/keputusan terstruktur :

Keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram. Keputusan terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manjemen tingkat bawah. Contoh : keputusan pemesanan barang, keputusan penagihan piutang,dll.


2.      Keputusan setengah terprogram / setengah terstruktur :

keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin dan sebagian tidak terstruktur. Keputusan ini sering bersifat rumit dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci. Contoh : Keputusan membeli sistem komputer yang lebih canggih, keputusan alokasi dana promosi.


3.      Keputusan tidak terprogram/ tidak terstruktur :

keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi. Keputusan ini terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya berasal dari lingkungan luar.



Sourcehttp://relypasangka1226.blogspot.co.id/2015/11/tipe-tipe-pengambilan-keputusan.html?m=1

Sabtu, 28 Oktober 2017

Penggunaan Sistem Informasi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (MPI)



Penggunaan Sistem Informasi pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk (MPI)

ERP digunakan untuk mengelola seluruh aktifitas perusahaan termasuk keuangan, produksi, HRD, marketing, supply chain, logistics, dll. SAP adalah perusahaan yang memiliki pangsa pasar (marketshare) terbesar di dunia untuk software ERP, termasuk yang digunakan pada PT Indofood. Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik,jika didukung aplikasi dan infrastruktur komputer baik hardware / software sehingga pengolahan dapat dilakukan dengan mudah .ERP berkembang dari Manufacturing Resource Planning (MRP II) dimana MRP II sendiri adalah hasil evolusi dari Material Requirement Planning (MRP) yang berkembang sebelumnya. Sistem ERP secara modular biasanya menangani proses manufaktur, logistik, distribusi, persediaan (inventory), pengapalan, invoice dan akuntansi perusahaan. Ini berarti bahwa sistem ini nanti akan membantu mengontrol aktivitas bisnis seperti penjualan, pengiriman, produksi, manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia.

Implementasi ERP pada PT Indofood

PT Indofood adalah perusahan pemroduksi mie instan terbesar di dunia, dengan 14 pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Perusahaan yang juga beroperasi di Cina dan Nigeria ini menjual lebih dari 8 miliar paket mie instan tiap tahunnya. Disamping mie instan, PT Indofood juga mengembangkan variasi produk ke ranah snack, kecap, bumbu penyedap, makanan bayi, maupun soft drink.
Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar ke depannya menyebabkan Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesan perusahaan. Sebagai contoh kecil, tiap divisi harus menyesuaikan production plans mereka sehingga ketersediaan segala jenis bumbu untuk kebutuhan segala varian mie instan dapat terpenuhi. Sedangkan pada waktu yang sama, kondisi inventory di gudang harus tetap dijaga seminimal mungkin. Untuk itu sangat diperlukan aplikasi ERP untuk mengatur kondisi-kondisi tersebut secara terintegrasi hingga ditunjuklah SAP Service sebagai implementor ERP.

Hardware Platform for SAP R/3

Indofood membuat tiga buah kriteria pemilihan platform yang meliputi aspek reliability, scalability, dan kemudahan management. Dari kriteria tersebut terpilihlah IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan dengan operating system IBM OS/400 dan database dB2  karena memenuhi ketiga kriteria persyaratan sehingga diyakini dapat membantu PT Indofood mengoptimalkan solusi ERPnya.


Penerapan ERP
Dengan  mengadopsi SAP R/3 versi 4.6C, berikut adalah cakupan implementasi ERP yang dilakukan pada PT Indofood:

1.      Financial
o   Financial Accounting (FI), menyediakan pengukuran secara kontinu terhadap profitabilitas dan kinerja keuangan perusahaan berdasarkan transaksi internal maupun eksternal.
o   Controlling (CO), mendukung empat kegiatan operasional, yang meliputi pengendalian capital investment, pengendalian aktivitas keuangan perusahaan serta memonitor dan merencanakan pemabayaran, pengendalian pendanaan, dan juga pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan.
o   Investment Management (IM), menyediakan analisis kebijakan investasi jangka panjang dan fixed assets dari perusahaan untuk membantu proses pengambilan keputusan.
o   Treasury (TR), mengintegrasikan antara cash management dan cash forecasting dari aktivitas, logistik, dan transaksi keuangan.
o   Enterprise Controlling (EC), memberikan akses bagi Enterprise   Controller kepada Information Warehouse mengenai hal-hal eperti kondisi keuangan perusahaan, hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan, investasi, maintenance dari aset perusahaan, akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan, kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan (market size, market share, dan competitor performance), serta faktor-faktor struktural dari proses bisnis (struktur biaya, financial accounting, dan profitability analysis).

2.      Logistics
o   Logistics Execution (LE), pengaturan logistik dari purchasing hingga distribusi. Dari purchase requisition, good receipt, hingga delivery dengan informasi yang terintegrasi dengan modul-modul lainnya.

o   Sales and Distribution (SD), membuat struktur data yang mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan dan menghasilkan profit yang baik dalam periode akuntansi berikutnya.
o   Materials Management (MM), membantu manajemen dalam aktivitas sehari-hari dalam aspek konsumsi material, energi, dan servis terkait.
o   Plant Maintenance (PM), mendukung dan mengontrol pemeliharaan peralatan dan bangunan secara efekti, mengatur data perawatan, dan mengintergrasikan data komponen peralatan dengan aktivitas operasional yang sedang berjalan.
o   Production Planning and Inverntory Control (PP), merencanakan dan mengendalikan jalannya material sampai dengan proses delivery produk.
o   Quality Management (QM), berfungsi menyediakan master data berdasarkan rekomendasi dari ISO-9000 series.
o   Project System (PS), mendukung perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value, perencanaan detail menggunakan cost element/unit costing, menetapkan waktu kritis, pendeskripsian aktivitas dan penjadwalan, koordinasi dari resourced melalui otomatisasi permintaan material, manajemen inventory, network planning (SDM, kapasitas, material, operating resources, dam servis), monitoring material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan, evaluasi akhir proyek dengan analisis hasil dan perbaikan.

3.      Human Resources
Secara umum membantu dalam memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif terhadap salary, benefit, dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan, melindungi data personalia dar pihak luar, serta membangun sistem rekruitmen dan  pembanguna SDM yang efisien melalui manajemen karir.
Meliputi:
o   Personnel Management (PA)
o   Personnel Time Management (PT)
o   Payroll (PY)
o   Training and Event Management (PE)
o   Organizational Management (OM)
o   Travel Management (TM)

http://yosimargaretha.blog.widyatama.ac.id/2017/05/09/penggunaan-sistem-informasi-pada-pt-indofood-sukses-makmur-tbk/ 


Rabu, 26 Juli 2017

Perbedaan Organisasi Zaman Dahulu dan Sekarang

Sejarah organisasi di indonesia pada zaman penjajahan adalah 

Organisasi militer  yaitu organisasi yang dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer guna mempertahankan wilayah Indonesia, misalnya prajurit tentara. Dalam organisasi ini, pelatihan kemiliteran sangat ditekankan.


Organisasi semi militer adalah organisasi yang tidak dikhususkan untuk melakukan pertahanan secara militer, namun lebih bersifat ke keamanan dan ketertiban serta kecenderungan untuk kesejahteraan rakyat. Pelatihan dibidang kemiliteran tetap ada, namun tidak begitu ditekankan.



Organisasi Masa Kini


Budaya organisasi adalah keseluruhan kepercayaan (beliefs) dan nilai-nilai (values) yang tumbuh dan berkembang dalam suatu organisasi, menjadi dasar berpikir, berperilaku dan bertindak dari seluruh insan organisasi, serta diturunkan dari satu generasi ke generasi insan organisasi tersebut.Meski telah disadari bahwa budaya organisasi bersifat dinamik dan pluralistic, perdebatan tentang apakah budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan masih terjadi. Pandangan pertama yang diwakili oleh Gagliardi menyatakan bahwa budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan. Argumentasi yang digunakan adalah bahwa budaya organisasi merupakan komponen illusive yang menyatu dalam diri setiap orang pada dataran yang paling mendasar (alam bawah sadar), sehingga untuk merubah budaya organisasi membutuhkan pengetahuan yang mendalam tentang bagaimana alam bawah sadar terbentuk dan berfungsi serta memungkinkan akan menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan.Pandangan kedua menyatakan bahwa budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan. Pandangan ini terpecah menjadi 2 (dua) kelompok, yaitu pendapat bahwa perubahan budaya organisasi sangat bergantung kemauan para eksekutif dan pendapat yang mengatakan bahwa perubahan hanya mungkin dilakukan jika memenuhi syarat-syarat tertentu, misalnya kondisi-kondisi yang memungkinkan terjadinya perubahan budaya organisasi.  Sementara ada pandangan yang lebih moderat dalam mensikapi terjadinya perdebatan ini, yaitu pandangan yang tidak mempertentangkan apakah budaya organisasi dapat di-manage dan dikendalikan ataukah tidak, tetapi lebih menekankan tentang bagaimana, kapan dan dalam keadaan apa sebaiknya budaya organisasi diubah. Diantara kondisi lingkungan yang memerlukan perubahan antara lain terjadinya krisis organisasi, pergantian kepemimpinan dan pembentukan organisasi baru.Peranan budaya organisasi ini dapat sebagai daya dorong yang efektif dalam mencapai tujuan sesuai visi dan misi organisasi. Budaya organisasi yang efektif dilaksanakan dalam suatu organisasi dapat: 
a) Menyatukan cara berpikir, berperilaku dan bertindak seluruh insan organisasi.
b) Mempermudah penetapan dan implementasi visi, misi dan strategi dalam organisasi, 
c) Memperkuat organisasisama tim dalam organisasi, menghilangkan friksi-friksi internal yang timbul, 
d) Memperkuat ketahanan dalam menghadapi tekanan-tekanan eksternal. Organisasi remaja saat kini seperti , organisasi / perkumpulan skate , perkumpulan dance , perkumpulan dalam bidang olah raga dan lain lain .



Sumber:
this HTML class. Value is http://sukasukaalda.




 


Tipe - Tipe Kepemimpinan

Tipe - Tipe Kepemimpinan


Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain, baik bawahan maupun kelompok untuk bekerja sama dalam rangka pencapaian tujuan

Tipe kepemimpinan atau gaya kepemimpinan      :

1.Tipe Otoriter (Otokratis, Dominator)

Dalam tipe ini, pemimpin bertindak diktaktor pada bawahannya. Cenderung melakukan pemaksaan dalam menggerakkan kelompoknya. Disini kewajiban dari bawahan adalah untuk mengikuti dan menjalankan perintah. Tak boleh ada saran dan bantahan dari bawahan. Mereka diharuskan patuh dan setia secara mutlak kepada pemimpinnya. Kendali penuh ada pada pemimpin (bersifat satu arah)

Contoh pemimpin diktaktor Adolf Hitler, Muammar Khadafi, Saddam Husein, Husni Mubarak dan lain-lain

2.Tipe Demokratis

Tipe kepemimpinan demokratis adalah kebalikan dari pemimpin otoriter. Disini pemimpin ikut berbaur dan berada ditengah-tengah anggotanya. Hubungan yang tercipta juga tidaklah kaku seperti majikan dengan bawahan, melainkan seperti saudara sendiri. Pemimpin selalu memperhatikan kebutuhan kelompoknya dan mempertimbangkan kesanggupan kelompok dalam mengerjakan tugas. Pemimpin juga mau menerima masukan dan saran dari bawahannya.

Contoh pemimpin demokratis adalah John F Kennedy, Mahatma Gandhi dan lain-lain

3.Tipe Kharismatik

Tipe kepemimpinan kharismatik memiliki energi dan daya tarik yang luar biasa untuk dapat mempengaruhi orang lain, maka tidaklah heran apabila memiliki pengikut atau masa yang jumlahnya besar. Sifat kharismatik yang dimiliki adalah karunia dari tuhan. Pemimpin kharismatik bisa dilihat dari cara mereka berbicara, berjalan maupun bertindak.

            Contoh pemimpin kharismatikadalah Nelson Mandela, John F Kennedy, Martin Luther King, Soekarno dan lain-lain

4.Tipe Paternalistik

Tipe pemimpin ini memiliki sifat kebapakan, mereka menganggap bahwa bawahan tidak bisa bersifat mandiri dan perlu dorongan dalam melakukan sesuatu. Pemimpin ini selalu melindungi bawahannya. Pemimpin paternalistik memiliki sifat maha tahu yang besar sehingga jarang memberikan kesempatan pada bawahan untuk mengambil keputusan

Contoh pemimpin paternalistik adalah seorang guru

5.Tipe Militeristik

Tipe kepemimpinan militeristik adalah tipe pemimpin yang memiliki disiplin tinggi dan biasanya menyukai hal-hal yang formal. Menerapkan sistem komando dalam menggerakkan bawahannya untuk melakukan perintah. Menggunakan pangkat dan jabatan dalam mempengaruhi bawahan untuk bertindak.

Contoh pemimpin militeristik adalah Soeharto

6.Tipe Laissez-Faire

Dalam tipe ini, pemimpin tidak memberikan instruksi dan perintah, mereka membiarkan bawahannya untuk berbuat sekehendaknya. Tak ada kontrol dan koreksi. Tentu saja dalam kepemimpinan inisangatlah mudah terjadi kekacauan dan bentrokan. Pemimpin tak menjalankan perannya dengan baik.





Sumber:

this HTML class. Value is https://www.google.c











Sejarah Perkembangan Organisasi

Sejarah Perkembangan Organisasi

PERKEMBANGAN ORGANISASI
Perkembangan organisasi merupakan proses terencana untuk mengembangkan kemampuan organisasi dalam kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berubah, sehingga dapat mencapai kinerja yang optimal yang dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasi. Pengembangan Organisasi merupakan program yang berusaha meningkatkan efektivitas keorganisasian dengan mengintegrasikan keinginan individu akan pertumbuhan dan perkembangan dengan tujuan keorganisasian.

Sejarah Pengembangan Organisasi ditunjukkan oleh lima latar belakang
a.Pelatihan laboratorium, adalah bagaimana setiap individu bisa memahami arti dari organisasi.
b.Umpan balik survei, antara individu saling bekerja sama
c.Riset tindakan, menguji tindakan yang memungkinkan terjadinya kesalahan.
d.Produktivitas dan kualitas kehidupan kerja, yaitu hasil dari pencapain yang telah di uji sebelumnya,serta
e.Perubahan strategik.

Sejarah Pengembangan Organisasi sangat erat hubungannya dengan teori organisasi. Teori Organisasi meliputi teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi modern.

Teori Organisasi Klasik

            Teori klasik kadang-kadang disebut juga teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun 1800 (abad 18).

            Dalam teori ini, organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai organisasi yang sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku dan tidak mengandung kreatifitas.

            Dalam teori organisasi didefinisikan sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan factor-factor lain bila orang-orang bekerja sama.


Teori Klasik

Teori klasik ini berkembang dalam 3 aliran, yaitu :

1.      Teori Birokrasi

Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic dan Spirit of Capitalism”.

Karakteristik dalam birokrasi menurut Max eber :

a.       Pembagian kerja yang jelas.

b.      Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.

c.       Program rasional dalam mencapai tujuan organisasi.

d.      Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja.

e.       Sistem aturan yang mencangkup Hak dan Kewajiban posisi para pemegang jabatan.

f.       Hubungsn antar pribadi yang bersifat impersonal.


2.      Teori Administrasi

Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.

Henri Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori ini, yaitu :

a.       Pembagian kerja / Division of Work

b.      Wewenang dan tanggung jawab

c.       Disiplin

d.      Kesatuan perintah

e.       Kesatuan pengarahan

f.       Mendahulukan epentingan umum daripada kepentingan pribadi

g.      Balas jasa

h.      Sentralisasi

i.        Rantai scalar

j.        Aturan

k.      Keadilan

l.        Kelanggengan personalia

m.     Inisiatif

n.      Semangat korps


3.      Manajemen Ilmiah

Manajemen Ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor tahun 1900. Ada beberapa pendapat tentang manajemen ilmiah, salah satunya adalah mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, dan pemecahan masalah-masalah organisasi.

Taylor mengemukakan empat kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu:

a.Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.

b.Mengadakan seleksi, latihan-latihan pengembangan para karyawan secara ilmiah.

c.Pengembangan ilmu kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.

d.Untuk mancapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan.

Teori organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasi formal. Dalam organisasi formal ada 4 unsur pokok yg selalu muncul, yaitu :

a. Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b. Kelompok orang
c. Kerjasama
d. Kekuasaan dan kepemimpinan

Menurut para pengikut aliran teori klasik, adanya suatu organisai formal sangat tergantung pada 4 kondisi pokok, yaitu :

a.       Kekuasaan
b.      Saling melayani
c.       Doktrin
d.      Disiplin


Tori Organisasi Neoklasik

Teori Neoklasik secara sederhana dikenal sebagai aliran hubungan manusiawi(The Human Relation Movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya. Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-percobaan yang dilakukan di Howthorne dan dari tulisan Huga Munsterber.

Percobaan-percobaan ini dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932

 Yang menandai permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi danmerupakan kristalisasi teori neoklasik. Pada akhirnya percobaan Howthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi. Dalam hal pembagian kerja, teori neoklasik mengemukakan perlunya hal-hal sebagai berikut :

a.       [artisipasi
b.      Perluasan kerja
c.       Manajemn bottom-up


Teori Organisasi Modern

Teori modern biasanya disebut uga sebagai analisa sistem pada organisasi. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan dan saling ketergantungan, yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan sistem terbuka.

Teori modern dikembangkan tahun 1950, dalam banyak hal yang mendalam teori modern dengan klasik berbeda, perbedaan tersebut diantaranya :

a.Teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, membicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertical.
b.Teori modern menekankan pada perpaduan dan perancangan menjadikan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh, lebuh dinamis danlebih banyak variable yang dipertimbangkan.

Teori modern menujukkan 3 kegiatan proses hubungan universal yang selalu mncul pada sistem manusia dalam perilakunya berorganisasi, yaitu :

a.       Komunikasi
b.       Konsep keseimbangan
c.        Proses pengambilan keputusan


Tujuan Perkembangan Organisasi :
a.Menciptakan keharmonisan hubungan kerja antara pimpinan dengan staff anggota organisasi.
b. Menciptakan kemampuan memecahkan persoalan organisasi secara lebih terbuka.
c.Menciptakan keterbukaan dalam berkomunikasi.
d.Merupakan semangat kerja para anggota organisasi dan kemampuan mengendalikan diri.







Selasa, 06 Juni 2017

Bagaimana menyalurkan ide melalui komunikasi

Akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

Ide (gagasan) => Si SenderPerumusan
Dalam perumusan, disini ide si sender disampaikan dalam kata-kata.Penyaluran (Transmitting)
Penyaluran ini adalah bisa lisan, tertulis, mempergunakan symbol, atau isyarat dsb.Tindakan
Dalam tindakan ini sebagai contoh misalnya perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.Pengertian
Dalam pengertian ini disini kata-kata si sender yang ada dalam perumusan tadi menjadi ide si receiver.Penerimaan
Penerimaan ini diterima oleh si penerima berita (penangkap berita).

Dalam membina kerja sama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi.

Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang setepat-tepatnya dan seefektif mungkin sehingga koordinasi dan kerjasama benar-benar dapat dilaksanakan setepat-tepatnya juga.

Suatu keputusan adalah rasional secara sengaja bila penyesuaian-penyesuaian sarana terhadap hasil akhir dicoba dengan sengaja oleh individu atau organisasi, dan suatu keputusan adalah rasional secara organisasional bila keputusan diarahkan ke tujuan-tujuan individual.

Pengambilan keputusan juga sangat memerlukan komunikasi yang setepat-tepatnya, karena dalam akhir dari pengambilan keputusan tersebut hendaknya juga merupakan pencerminan dari adanya koordinasi dan kerjasama yang tercipta dalam lingkungan perusahaan atau lingkungan organisasi.





Sumber: this HTML class. Value is https://www.google.c

Pengambilan Keputusan dalam Organisasi

1.Model dalam pengambilan keputusan

 A. Model Mixed Scanning

Scanning berarti usaha mencari, mengumpulkan, memproses, menilai, dan menimbang-nimbang informasi dalam kaitannya dengan menjatuhkan pilihan tertentu. Model mixed scanning berarti bahwa setiap kali seorang pengambil keputusan mengahadapi dilemma dalam memilih suatu langkah tertentu, satu keputusan pendahuluan harus dibuat tentang sampai sejauh mana berbagai sarana dan prasarana organisasi akan digunakan untuk mencari dan menilai berbagai fungsi dan kegiatan yang akan dilaksakan. Para ahli berpendapat bahwa, dalam penggunaan model ini keputusan- keputusan yang fundamental dibuat setelah terlebih dahulu melakukan pengkajian terhadap berbagai alternatif yang paling relevan, yang kemudian dikaitkan dengan tujuan dan sasaran organisasi. Unsur-unsur dari pendekatan yang rasional dan incremental digabungkan, dan penggabungan ini dipandang dapat saling isi mengisi, dalam arti kelebihan pendekatan yang rasional memperkuat kelebihan pendekatan yang inkremental.

Model pengamatan terpadu juga memperhitungkan tingkat kemampuan para pembuat keputusan yang berbeda-beda. Secara umum dapat dikatakan, bahwa semakin besar kemampuan para pembuat keputusan untuk memobilisasikan kekuasaannya guna mengimplementasikan keputusan-keputusan mereka, semakin besar keperluannya untuk melakukan scanning dan semakin menyeluruh scanning itu, semakin efektif pengambilan keputusa tersebut. Dengan demikian, model pengamatan terpadu ini pada hakikatnya merupakan pendekatan kompromi yang menggabungkan pemanfaatan model rasional komprehensif dan moder inkremental dalam proses pengambilan keputusan.

Keputusan  ini dimungkinkan membuat keputusan-keputusan besar yang mempunyai dampak jangka panjang, dan juga keputusan-keputusan dengan ruang lingkup terbatas. Mereka dapat menggabungkan kedua perspektif tersebut, yaitu yang berjangka panjang dan luas dengan yang sempit bertahap dengan maksud mencegah mereka membuat keputusan inkremental yang kurang melihat jauh ke depan.

Contohnya : Saat kita memutuskan untuk pindah kerja ( resign ), pasti kita akan berpikir jauh, apakah di tempat kerja yang baru nanti akan lebih baik dari yang sekarang, pastinya kita tidak mau gegabah dengan mengambil keputusan secara cepat, karena dampaknya pasti aka nada penyesalan jika nantinya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Maka dari itu kita pasti akan memikirkannya matang-matang dalam membuat keputusan tersebut.

B. Model Heuritis

Pada hakikatnya model ini berarti, bahwa faktor-faktor internal yang terdapat dalam diri seseorang pengambil keputusan lebih berpengaruh dari pada faktor- faktor eksternal. Dengan kata lain, seorang pengambil keputusan lebih mendasarkan keputusannya pada konsep-konsep yang dimilikinya, berdasarkan persepsi sendiri tentang situasi problematic yang dihadapi. Dalam praktek model ini digunakan apabila para pengambil keputusan tidak tersedia kemampuan untuk melakukan pendekatan yang matematikal atau apabila bagi pengambil keputusan tidak tersedia kesempatan untuk memanfaatkan berbagai sumber oraganisasional untuk melakukan pengkajian yang sifatnya kuantitatif.

2. Teknik Pengambilan Keputusan

A. Operation Research
merupakan dengan menggunakan suatu metode-metode scientific (yang terdiri dari teknik-teknik matematis) dalam analisis dan pemecahan suatu maslah tertentu, penerapan dalam teknik ini yaitu usaha inventarisasi.

B. Linear Programming
merupakan dengan memakai rumus-rumus matematik yang disebut juga dengan vector analysis.

C. Gaming War Games
merupakan dengan teori yang biasa dipakai dalam menentukan strategi.

D. Probability
merupakan dengan sebuah teori kemungkinan yang bisa diterapkan pada kalkulasi rasionalitas hal-hal yang tidak normal, dalam mengenai sebuah keputusan yang dipertimbangkan dan diperhitungkan.

E. Rangking and statistical weighting
Yaitu dengan cara:

Menempatkan berbagai faktor yang akan mempengaruhi suatu keputusan akhirmenimbang suatu faktor-faktor yang bisa dibandingkan dan yang tercakup didalam setiap alternatif.

Didalam hal memilih suatu harus mengambil suatu keputusan yang disebut dengan pengambilan suatu keputusan





Sumber: https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://pipitvanessa.blogspot.com/2015/10/model-model-pengambilan-keputusan.html%3Fm%3D1&ved=0ahUKEwiJ_-u4nanUAhVHvLwKHXodBJwQFggbMAA&usg=AFQjCNFEMJf-vR0Jj5rb0Do0Fy9FdjHPUA
https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://www.gurupendidikan.com/pengertian-macam-dan-5-teknik-pengambil-keputusan-beserta-tujuannya-secara-lengkap/&ved=0ahUKEwjdn4yinqnUAhVGjLwKHawzDaAQFggeMAE&usg=AFQjCNF24F_L0VaamWN9zp7giXnW9R1UNw






Proses Mempengaruhi Berlangsung

Proses Mempengaruhi Dapat Berlangsung

Pengaruh adalah kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok. Elemen-elemen proses mempengaruhi :
• Orang yang mempengaruhi (0)
• Metode mempengaruhi (→)
• Orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Metode mempengaruhi
• Kekuatan fisik
• Penggunaan sanksi (positif/negatif)
• Keahlian
• Kharisma (daya tarik)
DaerahPengaruh
Daerah pengaruh mencakup hubungan – hubungan
• Antara perseorangan
• Kelompok dengan seseorang
• Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan Pengaruh
• Analisis French-Raven
• Analisis Etzioni
• Analisis Nisbel
Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai subsistem dalam organisasi. Kompetensi komunikasi yang baik antar karyawan akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat kinerja suatu organisasi menjadi semakin baik dan sebaliknya. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik korelasional untuk melukiskan secara sistematis, faktual, dan cermat dan berusaha memberikan gambaran tentang apa saja yang ada hubungannya dengan penelitian kemudian menganalisanya untuk menemukan pemecahan masalah yang dihadapi.



Sumber: https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://widdhaasri.blogspot.com/2013/05/proses-mempengaruhi-dapat-berlangsung.html%3Fm%3D1&ved=0ahUKEwiroqXMnKnUAhUBxbwKHQwZB6IQFggbMAA&usg=AFQjCNGMMs69fwYfk-84HG6XOrLthv74yA

Analisis Organisasi Two Way Traffic


Contoh organisasi yang menggunakan two way traffic adalah organisasi PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga)

A. One Way Traffic

Komunikasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang yang mengirim berita tidak bermaksud menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerima secara langsung.
Contoh : Perintah atasan ke bawahan

B. Two Way Traffic

Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua belah pihak sama - sama aktif dalam memberikan tanggapan, komunikator, dan komunikan sama - sama aktif merespon, berinteraksi, dan bereaksi.
Contoh : Hubungan antara sesama teman atau karyawan dalam tingkatan struktur yg sama

Macam-Macam Komunikasi yang di terapkan di Organisasi PKK adalah :

A. Komunikasi Langsung

Komunikasi yang dilakukan dalam penyampaian berita, laporan maupun perintah antara si pengirim berita (komunikator) kepada si penerima berita (komunikan) dilakukan secara langsung, respon atau umpan balik diterima pada saat itu juga.

B. Komunikasi Tidak Langsung

Penyampaian berita tidak dilakukan secara langsung hanya melalui orang lain ataupun secara tertuli dengan menyebarkan selebaran tentang jadwal posyandu yg akan di laksanakan.

C. Komunikasi Formal

Komunikasi yang dilakukan antara sesama anggota organisasi disesuaikan dengan urutan atau tingkatan dalam struktur organisasi. Kalau disampaikan dari atasan ke bawahan biasannya dalam bentuk perintah dan apabila dari bawahan ke atasan biasannya berbentuk laporan.

D. Komunikasi Informal

Aliran komunikasi yang terjadi antara sesama karyawan dalam suatu organisasi disebut dengan " The Grapevine " biasannya disebarkan melalui desas - desus atau kabar angin dari mulut ke mulut.
Saluran Komunikasi FormalA. Aliran Vertikal

Aliran ini mencakup seluruh transaksi yang meliputi aliran informasi ke bawah maupun ke atas yang terjadi antara atasan dan bawahan dalam suatu organisasi.
Aliran Komunikasi Vertikal Ke Bawah Dapat Berbentuk :1. Rantai perintah
2. Desas - desus
3. Serikat pekerja
4. Plakat dan papan nama
5. Majalah dan perusahaan
6. Surat pada karyawan
7. Buku petunjuk karyawan
8. Kontak Informasi
9. Sistem pengeras suara
10. Kertas terima gaji
11. Laporan tahunan
12. Pertemuan kelompok

Gerakan informasi ke atas melalui tingkatan - tingkatan hirarki organisasional paling sering berbentuk umpan balik pelaksanaan kerja dan secara mendasar dihubungkan dengan fungsi pengawasan. Secara lebih rinci Aliran komunikasi vertikal ke atas dapat berbentuk :

1. Kontak tatap muka
2. Pertemuan kelompok
3. Daftar pertanyaan kerja
4. Surat susulan
5. Pemberian saran
6. Wawancara
7. Mata - mata karyawan
8. Serikat pekerja
9. Desas - desus
10. Kebijakan pintu terbuka

B. Horizontal (Lateral)

Komunikasi ini mencakup seluruh penyampaian informasi yang mengalir secara lateral dalam suatu organisasi yaitu komunikasi antara bagian kelompok kerja yang sama tingkatan atau kelompok yang mempunyai kedudukan status atau derajat.

C. Aliran Diagonal

Aliran ini mencakup seluruh transmisi antara aliran vertikal dan horizontal contohnya adalah bagaimana terjadi interaksi antara manajer dengan para anggota staff dan unit - unit pelayanan.